会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti!

Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti

时间:2025-05-25 06:50:47 来源:quickq客服电话 作者:热点 阅读:977次

JAKARTA,quickq加速器是干什么的 DISWAY.ID --Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut wabah campak yang merebak di Eropa dan Amerika adalah bukti bagaimana warganya enggan menerima vaksinasi.

"Jadi, campak di Amerika banyak warga yang tidak percaya dengan vaksin, antivaksin. (Padahal) campak-rubella itu ada vaksinnya," kata Budi kepada Disway, ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Senin, 12 Mei 2025.

Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti

Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti

Ketidakpercayaan terhadap vaksin ini imbas banyaknya informasi menyesatkan yang marak beredar di media sosial, dan mempengaruhi kepercayaan masysarakat luas.

Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti

BACA JUGA:Tata Cara Buat Akun Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Lewat Website Ppdb-madrasahdki.com

Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti

BACA JUGA:Jalur Mandiri IPB 2025 Dibuka, Cek Persyaratan, Materi Ujian, Tanggal Penting Pendaftaran

"Karena ketidakpercayaan ini, hoaks ini menyebar ke media-media sosial, itu jadi sangat berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat pada vaksin di sana," tambahnya.

Oleh karena itu, Budi Gunadi mewanti-wanti agar masyarakat Indonesia tidak turut serta terjerumus dalam konspirasi tersebut dan memicu wabah lain termasuk campak.

"Karena kalau itu terjadi di Indonesia, itu kasihan, banyak orang yang akan meninggal karena itu (campak). Jadi itu terjadi karena ketidakpercayaan terhadap vaksin," tandasnya.

Akibatnya, "Banyak anak-anak yang tidak terimunisasi dan mereka tertuar dan akibatnya fatal."

Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hoaks dan mau menerima vaksinasi demi mencegah tertular penyakit.

BACA JUGA:Resmi! Dana Bansos Triwulan II Cair Minggu Ketiga Mei, tapi Jangan Kaget Kalau Nama Kamu Mendadak Hilang

BACA JUGA:Jalur Mandiri Undip 2025: Jadwal Seleksi, Persyaratan dan Cara Daftar

"Saya minta ke teman-teman, jangan percaya kepada sesuatu yang sifatnya unscientific, hoaks, dan disebar-sebarkan di WhatsApp Group dan di media sosial, padahal itu sebenarnya sangat berbahaya bagi masyarakat," tuturnya.

Sebagai informasi, kasus campak di Amerika dan Eropa mengalami lonjakan 11 dan 10 kali lipat dalam beberapa tahun belakangan.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Ternyata Ketua KPK Tahu Anak Buahnya Bertemu TGB, Ini Penjelasannya
  • 9 Kebiasaan Sehari
  • KPU Ungkap Penetapan DPT di Malaysia Dilakukan sejak Juli 2023
  • FOTO: Turki Mulai Restorasi Kubah Hagia Sophia
  • NYALANG: Kenangan Dingin nan Membeku
  • Bahaya Baju Thrifting, Waspadai Risiko Kesehatan dari Fashion Murah
  • 3 Barang Penting yang Jangan Sampai Ketinggalan Saat ke Luar Negeri
  • AS Hikam: Kalau PBNU Anggap Sepele, Isu MLB NU Bisa Jalan Terus
推荐内容
  • FOTO: Surga Bawah Laut Tulamben Bali dan Kisah Kapal Perang yang Karam
  • FOTO: Uji Nyali Liburan ke Pantai Bertemu Hiu di Israel
  • Tak Sekadar Hemat, Kisah Keluarga Temukan Makna Belanja di MR.D.I.Y.
  • Alpukat Buah atau Sayuran? Ini Jawaban Ilmiahnya
  • AS Hikam: Kalau PBNU Anggap Sepele, Isu MLB NU Bisa Jalan Terus
  • FOTO: Surga Bawah Laut Tulamben Bali dan Kisah Kapal Perang yang Karam