Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi
Kualitas depot air minum isi ulang di sejumlah wilayah Kota Bandung masih jauh dari standar aman konsumsi. Meski telah diberi edukasi dan peringatan sejak awal 2025, mayoritas depot dinilai tetap abai terhadap sanitasi dan regulasi dasar, termasuk pengujian rutin air minum.
Yayasan Jiva Svastha Nusantara bersama perangkat kelurahan, kader PKK, dan masyarakat umum melakukan pengujian lanjutan atas produk air isi ulang di wilayah tersebut. Hasilnya, kondisi yang ditemukan tidak menunjukkan perbaikan signifikan. Mayoritas sampel air masih mengandung bakteri E. coli dan Coliform, yang berbahaya bagi kesehatan.
“Faktanya, kami masih menemukan depot yang menggunakan hasil uji laboratorium lama yang sudah tidak berlaku, bahkan ada yang belum pernah menguji air sejak mulai beroperasi. Ini bukan sekadar soal regulasi, ini menyangkut hak masyarakat untuk mendapatkan air yang aman dan layak konsumsi,” ujar Felicia, perwakilan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga: Prudential Gandeng Habitat Bawa Air Bersih dan Rumah Pintar Iklim ke Gunungkidul
Data dari pengujian awal bahkan menunjukkan 74% air galon dari depot tidak memenuhi standar mikrobiologi. Temuan ini memperkuat dugaan lemahnya pengawasan serta rendahnya komitmen pelaku usaha dalam menjaga kualitas air.
Felicia mengungkapkan sebagian besar depot hanya memajang sertifikat uji laboratorium kedaluwarsa. Padahal, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2024 mewajibkan pengujian mikrobiologi dilakukan setiap bulan.
Tak hanya soal uji laboratorium, kondisi fisik depot juga mengkhawatirkan. Tim lapangan menemukan banyak depot dengan lantai tergenang air, langit-langit berjamur, ventilasi buruk, hingga tidak tersedianya tempat sampah tertutup. Operator depot juga ditemukan bekerja dalam kondisi tidak higienis, seperti kuku kotor, pakaian lusuh, bahkan merokok saat mengisi air.
“Kami menerima laporan warga yang menemukan jentik nyamuk dalam air galon yang baru dibeli. Ini bukan hanya soal E. coli atau Coliform, tapi juga lingkungan depot yang lembap, kotor, dan tidak memenuhi standar kebersihan dasar,” kata Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Surya Putra.
Baca Juga: Sudah Tersedia di 41 Stasiun, Coway Terus Dukung Program KAI Sediakan Refill Air Minum
Menurut Surya, banyak depot belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang menjadi syarat administratif untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Tanpa legalitas ini, pemerintah tidak bisa melakukan pembinaan dan pengawasan formal secara optimal.
Surya menegaskan pihaknya tidak mencari siapa yang harus disalahkan. Namun, ketidakpatuhan pelaku usaha terhadap regulasi meski sudah diberi edukasi menunjukkan perlunya langkah tegas.
“Air bukan barang sembarangan. Ini dikonsumsi setiap hari oleh anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Kalau praktik dasarnya saja tidak dijalankan, seperti menjaga kebersihan alat, memastikan tempat kerja higienis, atau mengikuti pengujian berkala, maka mereka sedang mempertaruhkan kesehatan konsumennya,” tegas Felicia.
Yayasan Jiva Svastha Nusantara mengingatkan bahwa perbaikan sanitasi depot tidak cukup hanya dengan edukasi. Perlu ada keterlibatan aktif dari semua pihak—termasuk masyarakat sebagai konsumen—untuk mendorong kepatuhan dan penegakan regulasi secara menyeluruh.
(责任编辑:焦点)
Sudah Banyak Minum Tapi Masih Haus? Ini 5 Penyebabnya
英国伦敦大学金史密斯学院怎么样
Pengacara Optimis Firli Bahuri Tak Ditahan: Kita Kan Kooperatif
Pastikan Keselamatan Jelang Nataru, Kemenhub Ramp Check Bus AKAP dan Pariwisata
Lapangan Tembak Dekat Gedung DPR Minta Dipindahkan, Anies Bilang Begini
- Transportasi Udara Jadi Senjata Baru Indonesia Lawan Ilegal Fishing
- 哈佛和伯克利、新英格兰的双学位课程!同时get两个学位是什么体验?
- Long Weekend Rawan Makan Kebablasan, Cegah dengan Cara Ini
- Gelar Perkara Kasus Brigadir J Dilakukan, Fakta Baru Terkuak, Skenario Ferdy Sambo Makin Hancur!
- VIDEO: Momen Kocak Kucing 'Nimbrung' Pertunjukan Orkestra di Turki
- FOTO: Jepang Kebanjiran Turis Gara
- Pengacara Optimis Firli Bahuri Tak Ditahan: Kita Kan Kooperatif
- 韩国首尔艺术大学留学费用多少?
-
Jakarta, CNN Indonesia-- Penerbanganmaskapai Virgin Australia dari Perth menuju Melbourne terpaksa b ...[详细]
-
Terowongan Bawah Laut Penghubung Eropa dan Afrika, Proyek Mustahil?
Jakarta, CNN Indonesia-- Piala Dunia 2030 tidak hanya tentang sepak bola, tetapi ini juga mungkin me ...[详细]
-
Sanksi Anggota Polri yang Tak Netral dalam Pemilu 2024, Pemecatan Menunggu
JAKARTA, DISWAY.ID -Polriberkomitmen menjaga netralitas dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.Terdapat ...[详细]
-
Raih Opini WTP atas Laporan Keuangan Tahun 2024, Kementerian ESDM Akan Tingkatkan Kinerja
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menyambut b ...[详细]
-
LBH DKI Tuduh Anies Gusur Paksa, Satpol PP Bantah
Warta Ekonomi, Jakarta - Dari data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, menunjukan terdapat 91 kasus ...[详细]
-
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin Ngaku Deg
JAKARTA, DISWAY.ID--Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku deg-d ...[详细]
-
Rizal: Ada Tiga Dosa Tito Karnavian
Warta Ekonomi, Jakarta - Pengamat politik M Rizal Fadillah menyebut ada tangan Tito Karnavian berkai ...[详细]
-
室内设计是一门令人兴奋和富有挑战性的学科,它涉及建筑空间与环境、城市设计、人文、哲学、心理学、科学等领域。并且,室内设计专业也深受众多艺术留学生的青睐和关注。那么,国外室内设计留学学校有哪些呢?下述将 ...[详细]
-
Soemitro Economic Forum: Terciptanya Negara Berkeadilan melalui Swasembada Pangan dan Energi
Warta Ekonomi, Jakarta - Sebagai begawan ekonom dan guru ekonomi, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo ...[详细]
-
Jadwal Debat Cawapres 2024: Tema Debat Hingga Link Streaming
JAKARTA, DISWAY.ID --Debat calon wakil presiden (Cawapres) 2024 pertama akan berlangsung hari ini Ju ...[详细]
- Tamu Ngumpet di Toilet, Kamar Hotel Diserbu Ngengat dan Ular Kobra
- Rizal: Ada Tiga Dosa Tito Karnavian
- 加州艺术学院cca怎么样
- PT Al Zubara Indonesia sebut Biaya Proses Penempatan PMI ke Inggris Hanya Rp45 Juta
- INFOGRAFIS: Lestarikan Lingkungan Lewat Keseharian, Ngapain Aja?
- Long Weekend Rawan Makan Kebablasan, Cegah dengan Cara Ini
- Turun Berat Badan 5 Kg dalam Seminggu, Memangnya Bisa?