会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Bos Pertamina Curhat Perusahaan Dapat Tiga Tekanan sejak 2024, Apa Saja?!

Bos Pertamina Curhat Perusahaan Dapat Tiga Tekanan sejak 2024, Apa Saja?

时间:2025-05-25 06:41:54 来源:quickq客服电话 作者:时尚 阅读:844次
Warta Ekonomi,quickq官网下载链接 Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2024 hingga pertengahan 2025, perusahaan menghadapi tiga tekanan utama yang berdampak signifikan terhadap margin dan profitabilitas bisnis energi nasional tersebut.

“Sepanjang tahun 2024 hingga saat ini, Pertamina menghadapi tiga tekanan utama yang menekan margin dan profitabilitas perusahaan,” ujar Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (22/05/2025).

Bos Pertamina Curhat Perusahaan Dapat Tiga Tekanan sejak 2024, Apa Saja?

Bos Pertamina Curhat Perusahaan Dapat Tiga Tekanan sejak 2024, Apa Saja?

Tekanan pertama berasal dari penurunan harga minyak mentah global. Simon menjelaskan bahwa harga minyak dunia anjlok sekitar 15–20% dibandingkan tahun sebelumnya, dari rata-rata USD 78 per barel menjadi hanya sekitar USD 65 per barel pada Mei 2025 ini.

Bos Pertamina Curhat Perusahaan Dapat Tiga Tekanan sejak 2024, Apa Saja?

Baca Juga: Pertamina, Petronas, dan SK Earthon Kerja Sama Eksplorasi di Blok Binaiya

Bos Pertamina Curhat Perusahaan Dapat Tiga Tekanan sejak 2024, Apa Saja?

Penurunan ini disebabkan oleh kondisi oversupply, karena banyaknya kilang baru yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Akibatnya, selisih antara harga minyak mentah dan produk hasil kilang—yang dikenal sebagai crack spread—menyempit ke level USD 10 per barel. Angka ini jauh di bawah titik impas kilang Pertamina yang berkisar di USD 15 per barel.

Tekanan kedua datang dari pelemahan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS. Hingga pertengahan Mei 2025, nilai tukar rupiah tercatat menyentuh angka Rp16.500 per dolar AS, yang tentu berdampak langsung pada biaya transaksi global dan impor energi.

“Di saat yang sama adanya pelemahan nilai tukar rupiah hingga menyentuh 16.500 per dolar Amerika Serikat yang turut mempengaruhi pembayaran dalam transaksi global,” ujarnya.

Adapun tekanan ketiga bersumber dari tantangan geopolitik global yang memicu potensi gangguan pasokan dan distribusi energi. Untuk mengatasi hal ini, Pertamina terus melakukan diversifikasi sumber dan jalur impor serta menjalin koordinasi erat dengan pemerintah.

Baca Juga: Lewat Skema Swap Gas, Pertamina Dukung Program Pemerintah Penuhi Kebutuhan Gas Bumi Domestik

“Diversifikasi sumber dan jalur impor juga terus kami lakukan untuk mitigasi resiko geopolitik di jalur distribusi dan saat ini kami terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapat dukungan kebijakan dan skema G2G dalam menjaga stabilitas supply," tutupnya.

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • FOTO: Surga Bawah Laut Tulamben Bali dan Kisah Kapal Perang yang Karam
  • Istana Sebut Belum Ada Rencana Reshuffle Kabinet Sampai Saat Ini
  • Menko Polhukam Tegaskan Istana dan Akses Jalan di IKN Siap Digunakan Perayaan HUT ke
  • Penyidik KPK Diminta Temui Megawati, Alexander Marwata Ogah Kasih Tanggapan
  • Densus 88 Tangkap 3 Teroris Jaringan NII di Tangerang yang Ingin Ubah Ideologi
  • Imigrasi  Amankan 8 WNA Terkait Dugaan Pembuatan Uang Palsu di Jaksel
  • Apa Itu Dobby Syndrome dan Cara Mengatasinya
  • FOTO: Kurangi Limbah Fashion, Pakaian Bekas Makin Dilirik di Jepang
推荐内容
  • Hanya Tata Trotoar, DKI Siapkan Rp175 M
  • Hotel Paling Berbahaya di Dunia, Sensasi Bermalam Dikelilingi Hiu
  • Gibran Klaim Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Bukan Pakai APBN, tapi…
  • Era Digital, KAI Logistik Dukung Transformasi Pendidikan Berbasis Teknologi di Indonesia
  • Hotel Jepang Minta Turis Israel Tandatangan Tak Ikut Kejahatan Perang
  • Kuasa Hukum Hasto Akan Laporkan Penyidik KPK ke Dewas, Buntut Dari Geledah Staf dan Sita Ponsel