会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal!

Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal

时间:2025-05-25 06:43:11 来源:quickq客服电话 作者:焦点 阅读:916次
Jakarta,quickq安卓版安装包 CNN Indonesia--

Pakar perjalanan yang juga salah satu pendiri Lonely Planet, Tony Wheeler, mengungkapkan empat destinasi yang tidak akan dia kunjungi lagi dalam waktu dekat, salah satunya Bali.

Lonely Planetadalah platform sekaligus sebuah perusahaan media perjalanan ternama dunia dengan berbagai bentuk produk dan layanan.

Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal

Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal

Dalam sebuah blog berjudul "Saya Tidak Akan Pergi ke Sana Lagi", petualang berusia 78 tahun itu menempatkan negara terbesar di dunia alias Rusia, di bagian atas daftar tempat yang tidak akan dikunjunginya.

Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal

ADVERTISEMENT

Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Bali Terbitkan Aturan Baru, Siap Tindak Tegas Turis Asing Nakal
  • Tahun Lalu Ada 2, Kini Tak Ada Indonesia di 10 Hotel Terbaik di Dunia
  • Museum di Bali Masuk Daftar Museum Terindah di Dunia 2025

Setelah Rusia, destinasi yang masuk daftar tidak akan dikunjungi lagi oleh Wheeler adalah Arab Saudi.

"Begitu banyak alasan mengapa saya tidak ingin pergi ke sana (Saudi) lagi, entah itu pembunuhan jurnalis (Jamal Khashoggi di Istanbul) atau usai membaca The New York Timesuntuk laporan tentang orang Saudi yang membunuh pekerja rumah tangga dari Afrika Timur," ujarnya, seperti dikutip Independent.

"Atau dalam perjalanan saya sendiri ke Somaliland pada tahun 2022, saya menemukan cheetah yang diselamatkan dari pengiriman ke Arab Saudi untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan, dan kemudian dibunuh ketika mereka tumbuh terlalu besar. Siapa yang tahu Somaliland memiliki cheetah? Siapa yang begitu bodoh untuk berpikir mereka mungkin menjadi hewan peliharaan yang baik? Arab Saudi? Tidak, terima kasih," tulisnya lagi.

Wheeler mengunjungi Arab Saudi pada tahun 2002 dan Rusia pada tahun 2013. Lalu, daftar destinasi selanjutnya yang tidak akan dikunjungi Wheeler adalah Amerika Serikat.

Hal itu karena Donald Trump kembali terpilih sebagai untuk masa jabatan kedua sebagai Presiden AS. Selama Trump dan kroni-kroninya menjalankan Negeri Paman Sama, Wheeler benar-benar tidak ingin pergi ke AS lagi.

"Meskipun telah menghabiskan hampir 10 tahun hidup saya di AS (Midwest, East Coast, West Coast) dan meskipun memiliki banyak teman Amerika, saat ini saya senang meninggalkan AS di urutan paling bawah daftar saya. Selama Trumpistan (Trump dan kroninya) bahu-membahu dengan Rusia dan Korea Utara dalam menimbulkan kekacauan di dunia, terlepas dari tarif yang gila-gilaan - maaf, tetapi tidak, terima kasih," ujar dia.

Tujuan keempat dalam daftar destinasi yang tidak akan didatangi Wheeler adalah Bali. Meski mengakui Bali sangat indah, tapi lalu lintas di Pulau Dewata bikin dia kapok berkunjung lagi.

"Ada begitu banyak hal bagus tentang pulau Indonesia itu dan saya baru saja menghadiri reuni penulis perjalanan yang hebat di sana," tuturnya.

"Tetapi sampai mereka (Bali) membereskan kemacetan yang tidak masuk akal itu, saya tidak ingin kembali. Kecuali ada alasan yang sangat bagus untuk menyeret saya ke sana," tulis Wheeler.

(wiw)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Octa: Strategi Kecepatan dan Efektivitas untuk Tumbuhkan Kepercayaan
  • 雪城大学专业排名情况如何?
  • 普利茅斯大学奖学金项目及申请资格
  • Khawatir Soal Dumping, Pemerintah Diminta Turun Tangan Lindungi Industri Tekstil Nasional
  • Apa Benar Pepaya Bisa Sembuhkan Infeksi?
  • 日本大学环艺设计排名TOP6详情一览!
  • Idul Adha di Saudi 16 Juni, Kapan Jadwal Puasa Arafah di Indonesia?
  • Pidato Politik, AHY Bahas Cawe
推荐内容
  • Anak Buah Prabowo Maju, Gerindra Resmi Polisikan Ratna Sarumpaet
  • Kecewa dengan Anies Baswedan, Ketum Partai Emas: Dari Zaman Ahok...
  • 日本留学美术专业,这三点大家需要注意!
  • 6 Jenis Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Jelang Usia 40 Tahun
  • DPR: Usut Tuntas Perdagangan Perempuan WNI ke Tiongkok
  • RI Berkomitmen Segera Selesaikan Proses Ratifikasi Protokol IC