会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?!

Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

时间:2025-05-25 10:23:32 来源:quickq客服电话 作者:知识 阅读:436次
Jakarta,quickq官网入口直接下载 CNN Indonesia--

Banyak orang mengklaim bahwa perempuanmembutuhkan waktu tiduryang lebih panjang dibandingkan laki-laki. Benarkah demikian?

Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

Salah satu alasan yang paling sering digunakan adalah karena perbedaan hormon pada perempuan dan laki-laki. Selain itu, otak perempuan yang bekerja lebih cepat juga dianggap membuat waktu tidur yang dibutuhkan lebih panjang.

Namun, melansir Channel News Asia, tak ada penelitian ilmiah yang bisa menunjukkan klaim tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • 7 Buah Meningkatkan Kecerdasan Otak, Bikin Daya Ingat Kuat Anti-Pikun
  • 7 Minuman Sehat untuk Dikonsumsi Pagi Hari, Ada Kopi?
  • 5 Minuman Sebelum Tidur Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

"Tetapi itu tidak berarti mereka [perempuan] membutuhkan lebih banyak tidur," ujar Bertisch.

Hanya ada segelintir penelitian yang mengevaluasi perbedaan durasi tidur antara perempuan dan laki-laki. Pada 2013, para peneliti di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa perempuan menghabiskan rata-rata 11 menit lebih banyak waktu tidur daripada laki-laki.

Namun, penelitian di atas juga tak berarti menjelaskan bahwa perempuan tidur lebih lama daripada laki-laki. Penelitian juga menjelaskan, waktu yang dilaporkan partisipan mencakup menit yang dihabiskan untuk mencoba tidur.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa perempuan hampir lima kali lebih mungkin melaporkan gangguan tidur daripada laki-laki.

Penyebab gangguan tidur pada perempuan

Young woman lying in bedIlustrasi. Perempuan lebih cenderung mengalami insomnia dibandingkan laki-laki. (Istockphoto/bymuratdeniz)

Pada dasarnya, para peneliti tak memiliki jawaban yang jelas soal mengapa perempuan punya kecenderungan mengalami gangguan tidur. Namun, para ahli memiliki beberapa teori.

Psikolog klinis Shelby Harris mengaitkan hal tersebut dengan hormon progesteron. Hormon ini, lanjut dia, dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik. Saat progesteron menurun tepat sebelum menstruasi, kualitas tidur perempuan cenderung menurun.

"Perempuan juga sering melaporkan kesulitan tidur selama masa menjelang dan setelah menopause, saat kadar hormon berubah," jelas Harris.

Selain itu, perempuan juga cenderung melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan laki-laki. Hal ini bisa membuat mereka sulit tertidur.

Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah menjadi lebih umum pada perempuan seiring pertambahan usia.



(asr/asr)

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Waspada, Otot Dasar Panggul Kendur Pada Ibu Hamil Jadi Gampang Ngompol
  • Jokowi Buka Suara Terkait Vonis Ferdy Sambo Cs yang Dapat Diskon Hakim MA
  • Tinjau Sirkuit H
  • GAPURA Berharap ke Dirjen Bea Cukai yang Baru Lindungi IHT
  • Merdeka Sejak 1978, Tuvalu Kini Akhirnya Punya ATM Pertama
  • 交互设计国外留学作品集制作攻略!
  • Edhy Prabowo Resmi Jadi Tersangka, KPK Amankan Bukti Jam Rolex hingga Tas Hermes
  • 动画专业读研出国可以选择哪些院校?
推荐内容
  • Anies Tak Hadir di Munajat 212, Alasannya ' Top'
  • Pengamat: Formula E Jakarta Jadi Perjudian Politik Anies
  • Daftar Rekor 5 Barang Termahal di Dunia, Paling Murah Rp901 M
  • Tak Perlu Cat Ulang, Ini 3 Cara Atasi Tembok Lembap dan Mengelupas
  • Springhill Yume Lagoon Hadirkan Layanan Shuttle Bus untuk Warganya
  • 5 Cara Menyimpan Daging Kurban agar Tahan Lama di Kulkas