会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Studi: Diabetes Saat Hamil Tingkatkan Risiko Autisme Anak!

Studi: Diabetes Saat Hamil Tingkatkan Risiko Autisme Anak

时间:2025-05-25 09:37:49 来源:quickq客服电话 作者:焦点 阅读:881次
Jakarta,quickq 苹果版 CNN Indonesia--

Sebuah studibesar terbaru menemukan kaitan antara diabetespada masa kehamilandan meningkatnya risiko gangguan perkembangan saraf pada anak, termasuk autisme. Penelitian ini menganalisis data dari 202 studi sebelumnya yang mencakup lebih dari 56 juta pasangan ibu dan anak di seluruh dunia.

Studi: Diabetes Saat Hamil Tingkatkan Risiko Autisme Anak

Hasilnya menunjukkan, anak yang lahir dari ibu penderita diabetes saat hamil memiliki kemungkinan 28 persen lebih tinggi didiagnosis dengan gangguan perkembangan saraf.

Rinciannya, risiko autisme meningkat 25 persen, ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas meningkat 30 persen, dan disabilitas intelektual meningkat 32 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian juga mengungkap bahwa diabetes yang sudah diderita sebelum kehamilan memberikan risiko 39 persen lebih tinggi terhadap gangguan-gangguan tersebut dibandingkan dengan diabetes gestasional (yang hanya muncul saat kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan).

Menurut laporan di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, sekitar 9 persen kehamilan di Amerika Serikat kini terpengaruh oleh diabetes dan jumlah ini terus meningkat. Para peneliti menekankan pentingnya dukungan medis untuk perempuan yang berisiko mengalami diabetes, serta pemantauan kesehatan anak-anak mereka secara berkelanjutan.

Namun, meskipun kaitannya kuat, para ahli menegaskan bahwa studi ini belum bisa membuktikan bahwa diabetes adalah penyebab langsung gangguan perkembangan tersebut. Analisis terhadap anak-anak yang memiliki saudara kandung juga menunjukkan hasil yang berbeda, tidak ditemukan efek langsung dari diabetes ibu, yang mengindikasikan bahwa faktor genetik atau keluarga bisa jadi turut berperan dalam beberapa kasus.

Lihat Juga :
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Sering Lapar hingga Kerutan Wajah

Magdalena Janecka dari NYU Grossman School of Medicine, yang tidak terlibat dalam studi ini, menjelaskan bahwa meta-analisis seperti ini sangat bermanfaat untuk membandingkan kelompok subjek secara lebih rinci. Namun ia menambahkan bahwa studi semacam ini tetap belum mampu mengungkap penyebab pasti atau mekanisme biologis di balik hubungan tersebut.

Penelitian ini muncul di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap autisme, termasuk klaim keliru soal vaksin yang selama ini sudah dibantah oleh berbagai studi ilmiah. Temuan baru ini mengingatkan pentingnya fokus pada faktor risiko yang terbukti secara ilmiah, seperti kondisi kesehatan ibu selama kehamilan.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • Mengenal Pecah Pembuluh Darah Seperti yang Dialami Titiek Puspa
  • FOTO: House of Love, Pusat Rehabilitasi Penuh Cinta di Myanmar
  • BSSN Lakukan Pengamanan Siber di Event Multilateral HLF MSP dan IAF di Bali
  • Lupakan Rasa Pahitnya, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Daun Pepaya
  • Saran Eks Bos Maskapai: Jangan Taruh Barang di Bagasi Pesawat
  • Polda Metro Jaya Catat 53 TPS Pemilu Masuk Kategori Sangat Rawan
  • Pecah Tawuran Di Season City Tambora, Warga Saling Serang Pakai Kembang Api
  • Jadi Tersangka Korupsi, Kejaksaan Agung Tahan Direktur Waskita Karya
推荐内容
  • FOTO: Uji Nyali Liburan ke Pantai Bertemu Hiu di Israel
  • Pindah ke Pedesaan Jepang Dibayar Nyaris Rp500 Juta, Tertarik?
  • Hindari Black Campaign, Kejagung Tunda Proses Hukum Calon Kepala Daerah 2024
  • Mengenal Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad dan Tradisinya di Indonesia
  • Tim Hukum AMIN Sesalkan Penahanan Indra Charismiadji: Kasus Lama dan Tidak Bernilai Fantastis
  • Majelis Hakim Beri Vonis Bebas ke June Indria dalam Kasus KSP Indosurya